Hari Sabtu 12 Otober 2012 kerumunan masyarak memadati halam dan areal parkir kantor camat pekat. retusan kepala keluarga membaur di halaman yang sempit, ini bukan aksi demo melainakan masyarakat menjalani pesta kecil yang berlangsung setiap 3 bulan sekali, hari ini adalah hari yang ditunggu oleh keluarga miskin untuk mendapatkan insentif dari Dinas Sosial melalui program PKH(Program Kelaurga Harapan).
Pengambilan dana PKH yang sehasrusnya dilakukan di kantor POS, mengingat jarak dan letak wilayah kecamatan Pekat yang sangat jauh dari ibukota mengahruskan Dinas POS mengirim armadanya datang ke Pekat untuk melayani masyarakat. apakah ini yang namanya ketiban rejeki? mungkin untuk sebagian orang ya bagaimanakah dengan masyrakat yang lain, namun kami dari team kampung media pekat berharap program pemerintah yang satu ini sudah tepat sasaran.
Kegiatan musiman ini ternya berimabas yang kontras. Kantor camat yang biasanya tenang dan sepi karena hanya dihuni para staf dan camata Pekat sendiri kini berubah menjadi lautan manusia layaknya pasar tradisional yang ramai. alatar kantor telah berubah pungsi menjadi lapak-lapak para pedagang, transaksi jual belipun terjadi riuh pedagang dan pembeli memecahh kehingan halaman parkir kantor.
Kegiatan ini tentunya mengundang pro dan kontra. menurut dari beberapa staf yang kami temui kegiatan ini sangat menggang, dimana para pedagang tidak mengantongi ijin berdagang di areal kantor camat pekat. dan biasanya kegiatan ini menyisakan halaman kator yang kotor, brantaakan, sampah-sampah berserakan disemua sisi halaman kantor. kegiatan ini memuat kerja tambahan bagi staf camat.
Dari kejadian ini muncul pertanyaan, apakah program Dinas Sosial ini tepat fungsi, apakah sasaran dari pemberian dana PKH ini sebenarnya.
Ketika masyarakat menirma dana PKH dan tidak sampai dirumah alias langsung dibelanjakan, maka dana ini hanyalah hadiah semata bukan merupakan dana bantuan pengembangan masyarakat yang sifatnya berkelanjuttan untuk menopak kesejahtraan masyarakat kecil. bisa dibayangkan dana sebesar Rp. 550.000.00,- yang seharusnya sebagai dana pendidikan bagi putra dan putri mereka hanyalah sampai dihalaman kantor camat Pekat.
Sampai saat ini kami sangat berharap adanya tindakan pemerintah dalam mensosialisasikan sasaran utama dari dana PKH tersebut
1 komentar:
mana info yg baru dari pekat ?
Posting Komentar